Algoritma dan Pemograman serta Contoh Program C++.
Apa itu algoritma....?
Ditinjau
dari asal-usul katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh.
Orang hanya menemukan kata
algorism yang berarti
proses menghitung dengan angka arab. Anda dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para ahli bahasa
berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan
asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa
Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi
menulis buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya
“Buku pemugaran dan pengurangan” (The book of restoration and
reduction). Dari judul
buku itu kita juga memperoleh akar kata “Aljabar” (Algebra). Perubahan
kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism
sering dikelirukan dengan
arithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm. Karena
perhitungan dengan angka Arab
sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm
berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum,
sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.
1. Definisi Algoritma.
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata
logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam
algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau
benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan
langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan
algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma
akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang
diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan
keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan
kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik hasil
yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma
untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Algoritma yang baik harus mampu
memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga
adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu
efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar
(paling mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk
mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap
orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan
memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma
tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang berbeda
untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan dalam
menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi
demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.
2. Perbedaan Algoritma dan Program.
Program
adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis
dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah
suatu implementasi dari bahasa pemrograman. Beberapa pakar memberi formula
bahwa :
Program
= Algoritma + Bahasa (Struktur Data)
Bagaimanapun
juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah program.
Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat
program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya.
- Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya.
- Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
- Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma :
- Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami.
- Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
- Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum.
- Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalannya.
- Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman.
- Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu :
a.
Pendeklarasian variabel
Untuk
mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian variabel dalam penggunaan bahasa
pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman
membutuhkannya.
b.
Pemilihan tipe data
Apabila
bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel maka
perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data.
c.
Pemakaian instruksi-instruksi
Beberapa
instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki kelebihan
dan kekurangan yang berbeda.
d.
Aturan sintaksis
Pada
saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalam bahasa
pemrograman yang akan digunakan.
e.
Tampilan hasil
Pada
saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan
disajikan. Hal-hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi
program.
f.
Cara pengoperasian compiler atau interpreter.
Bahasa
pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.
3. Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses.
Komputer
hanyalah salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma
harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan program. Jadi
program adalah perwujudan atau implementasi teknis algoritma yang ditulis dalam
bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer.
Kata
“algoritma” dan “program” seringkali dipertukarkan dalam penggunaannya. Misalnya
ada orang yang berkata seperti ini: “program pengurutan data menggunakan
algoritma selection sort”. Atau pertanyaan seperti ini: “bagaimana
algoritma dan program menggambarkan grafik tersebut?”. Jika Anda sudah memahami
pengertian algoritma yang sudah disebutkan sebelum ini, Anda dapat membedakan
arti kata algoritma dan program. Algoritma adalah langkah-langkah penyelesaikan
masalah, sedangkan program adalah realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman.
Program ditulis dalam salah satu bahasa pemrograman dan kegiatan membuat
program disebut pemrograman (programming). Orang yang menulis
program disebut pemrogram (programmer). Tiap-tiap langkah di
dalam program disebut pernyataan atau instruksi. Jadi, program
tersusun atas sederetan instruksi. Bila suatu instruksi dilaksanakan, maka
operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut dikerjakan komputer.
Secara
garis besar komputer tersusun atas empat komponen utama yaitu, piranti masukan,
piranti keluaran, unit pemroses utama, dan memori. Unit pemroses utama (Central
Processing Unit – CPU) adalah “otak” komputer, yang berfungsi mengerjakan
operasi-operasi dasar seperti operasi perbandingan, operasi perhitungan,
operasi membaca, dan operasi menulis. Memori adalah komponen yang berfungsi
menyimpan atau mengingatingat.
Yang
disimpan di dalam memori adalah program (berisi operasi-operasi yang akan
dikerjakan oleh CPU) dan data atau informasi (sesuatu yang diolah oleh
operasi-operasi). Piranti masukan dan keluaran (I/O devices) adalah
alat yang memasukkan data atau program ke dalam memori, dan alat yang digunakan
komputer untuk mengkomunikasikan hasil-hasil aktivitasnya. Contoh piranti
masukan antara lain, papan kunci (keyboard), pemindai (scanner),
dan cakram (disk). Contoh piranti keluaran adalah, layar peraga (monitor),
pencetak (printer), dan cakram.
Mekanisme
kerja keempat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Mula-mula
program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan (execute),
setiap instruksi yang telah tersimpan di dalam memori dikirim ke CPU. CPU
mengerjakan operasioperasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut. Bila
suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan, disimpan di
dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlukannya tadi. Bila
proses menghasilkan keluaran atau informasi, keluaran disimpan ke dalam memori,
lalu memori menuliskan keluaran tadi ke piranti keluaran (misalnya dengan
menampilkannya di layar monitor).
4. Belajar Memprogram dan Belajar Bahasa Pemograman.
Belajar
memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar memprogram
adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya
dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami. Sedangkan belajar
bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa aturan-aturan tata
bahasanya, pernyataan-pernyataannya, tata cara pengoperasian compiler-nya,
dan memanfaatkan pernyataan-pernyataan tersebut untuk membuat program yang
ditulis hanya dalam bahasa itu saja. Sampai saat ini terdapat puluhan bahasa
pemrogram, antara lain bahasa rakitan (assembly), Fortran, Cobol, Ada,
PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog, LISP, PRG, bahasabahasa
simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS, Dinamo. Berdasarkan terapannya,
bahasa pemrograman dapat digolongkan atas dua kelompok besar :
- Bahasa pemrograman bertujuan khusus. Yang termasuk kelompok ini adalah Cobol (untuk terapan bisnis dan administrasi). Fortran (terapan komputasi ilmiah), bahasa rakitan (terapan pemrograman mesin), Prolog (terapan kecerdasan buatan), bahasa-bahasa simulasi, dan sebagainya.
- Bahasa perograman bertujuan umum, yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Yang termasuk kelompok ini adalah bahasa Pascal, Basic dan C. Tentu saja pembagian ini tidak kaku. Bahasabahasabertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan untuk aplikasi lain. Cobol misalnya, dapat juga digunakan untuk terapan ilmiah, hanya saja kemampuannya terbatas. Yang jelas, bahasabahasa pemrograman yang berbeda dikembangkan untuk bermacam-macam terapan yang berbeda pula.
Berdasarkan
pada apakah notasi bahasa pemrograman lebih “dekat” ke mesin atau ke bahasa
manusia, maka bahasa pemrograman dikelompokkan atas dua macam :
- Bahasa tingkat rendah. Bahasa jenis ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh komputer, tanpa harus melalui penerjemah (translator). Contohnya adalah bahasa mesin. CPU mengambil instruksi dari memori, langsung mengerti dan langsung mengerjakan operasinya. Bahasa tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana, orientasinya lebih dekat ke mesin, dan sulit dipahami manusia. Sedangkan bahasa rakitan dimasukkan ke dalam kelompok ini karena alasan notasi yang dipakai dalam bahasa ini lebih dekat ke mesin, meskipun untuk melaksanakan instruksinya masih perlu penerjemahan ke dalam bahasa mesin.
- Bahasa tingkat tinggi, yang membuat pemrograman lebih mudah dipahami, lebih “manusiawi”, dan berorientasi ke bahasa manusia (bahasa Inggris). Hanya saja, program dalam bahasa tingkat tinggi tidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh sebuah translator bahasa (yang disebut kompilator atau compiler) ke dalam bahasa mesin sebelum akhirnya dieksekusi oleh CPU. Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Pascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, C++, dan sebagainya.
Bahasa
pemrograman bisa juga dikelompokkan berdasarkan pada tujuan dan fungsinya. Diantaranya adalah :
5. Menilai Sebuah Algoritma.
Ketika
manusia berusaha memecahkan masalah, metode atau teknik yang digunakan untuk
memecahkan masalah itu ada kemungkinan bisa banyak (tidak hanya satu). Dan kita
memilih mana yang terbaik di antara teknikteknik itu. Hal ini sama juga dengan
algoritma, yang memungkinkan suatu permasalahan dipecahkan dengan metode dan
logika yang berlainan. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengukur mana
algoritma yang terbaik?. Beberapa persyaratan untuk menjadi algoritma yang baik
adalah :
- Tingkat kepercayaannya tinggi (realibility). Hasil yang diperoleh dari proses harus berakurasi tinggi dan benar.
- Pemrosesan yang efisien (cost rendah). Proses harus diselesaikan secepat mungkin dan frekuensi kalkulasi yang sependek mungkin.
- Sifatnya general. Bukan sesuatu yang hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja, tapi juga untuk kasus lain yang lebih general.
- Bisa dikembangkan (expandable). Haruslah sesuatu yang dapat kita kembangkan lebih jauh berdasarkan perubahan requirement yang ada.
- Mudah dimengerti. Siapapun yang melihat, dia akan bisa memahami algoritma Anda. Susah dimengertinya suatu program akan membuat susah di-maintenance (kelola).
- Portabilitas yang tinggi (portability). Bisa dengan mudah diimplementasikan di berbagai platform komputer.
- Precise (tepat, betul, teliti). Setiap instruksi harus ditulis dengan seksama dan tidak ada keragu-raguan, dengan demikian setiap instruksi harus dinyatakan secara eksplisit dan tidak ada bagian yang dihilangkan karena pemroses dianggap sudah mengerti. Setiap langkah harus jelas dan pasti.
Contoh
: Tambahkan 1 atau 2 pada x.
Instruksi
di atas terdapat keraguan.
- Jumlah langkah atau instruksi berhingga dan tertentu. Artinya, untuk kasus yang sama banyaknya, langkah harus tetap dan tertentu meskipun datanya berbeda.
- Efektif. Tidak boleh ada instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh pemroses yang akan menjalankannya.
Contoh
: Hitung akar 2 dengan presisi sempurna.
Instruksi
di atas tidak efektif, agar efektif instruksi tersebut diubah.
Misal
: Hitung akar 2 sampai lima digit di belakang koma.
- Harus terminate. Jalannya algoritma harus ada kriteria berhenti. Pertanyaannya adalah apakah bila jumlah instruksinya berhingga maka pasti terminate?
- Output yang dihasilkan tepat. Jika langkah-langkah algoritmanya logis dan diikuti dengan seksama maka dihasilkan output yang diinginkan.
Sedangkan
kriteria Algoritma menurut Donald E. Knuth adalah :
- Input: algoritma dapat memiliki nol atau lebih inputan dari luar.
- Output: algoritma harus memiliki minimal satu buah output keluaran.
- Definiteness (pasti): algoritma memiliki instruksi-instruksi yang jelas dan tidak ambigu.
- Finiteness (ada batas): algoritma harus memiliki titik berhenti (stopping role).
- Effectiveness (tepat dan efisien): algoritma sebisa mungkin harus dapat dilaksanakan dan efektif. Contoh instruksi yang tidak efektif adalah: A = A + 0 atau A = A * 1
Namun
ada beberapa program yang memang dirancang untuk unterminatable : contoh Sistem
Operasi.
Kaidah-kaidah Umum Pembuatan flowchart Program
Dalam
pembuatan flowchart Program tidak ada rumus atau patokan yang bersifat
mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam
menganalisis suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang
dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya. Namun
secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri atas 3 bagian utama, yaitu
:
- Input,
- Proses pengolahan dan
- Output
Untuk
pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah:
- START, berisi pernyataan untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan persoalan.
- READ, berisi pernyataan kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input.
- PROSES, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.
- WRITE, berisi pernyataan untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output.
- END, mengakhiri kegiatan pengolahan.
Walaupun
tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada
beberapa anjuran :
- Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
- Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
- Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
Berikut
merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia
pemrograman :
Untuk
memahami lebih dalam mengenai flowchart ini, akan diambil sebuah kasus
sederhana.
Kasus
: Buatlah sebuah rancangan program
dengan menggunakan flowchart, mencari luas persegi panjang.
Solusi
: Perumusan untuk mencari luas persegi
panjang adalah :
L
= p . l
di
mana, L adalah Luas persegi panjang, p adalah
panjang persegi, dan l adalah lebar persegi.
Keterangan :
- Simbol pertama menunjukkan dimulainya sebuah program.
- Simbol kedua menunjukkan bahwa input data dari p dan l.
- Data dari p dan l akan diproses pada simbol ketiga dengan menggunakan perumusan L = p. l.
- Simbol keempat menunjukkan hasil output dari proses dari simbol ketiga.
- Simbol kelima atau terakhir menunjukkan berakhirnya program dengan tanda End.
Dalam
Blog ini saya akan menuliskan rumus untuk menghitung faktorial dengan program
c++. Faktorial adalah hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang kurang
dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial.
Contohnya 4! = 4x3x2x1=24
Berikut
adalah program c++ nya:
Program C++ menghitung volume bola
Pada kesempatan kali ini saya akan
share car menghitung volume bola dengan c++. Algoritma menghitung volume bola
{menetukan jari-jari bola, algoritma
menerima masukan nilai jari-jari bola, menghitung volume bola, lalu mencetak
hasil volume bola}
Deklarasi
r : integer (input)
volume : integer (output)
Deskripsi
read (r)
v_bola <– 4/3*(3.14*r*r*r)
write (v_bola)
Bahasa C++
#include
<iostream.h>
class
v_bola {
public:
void
volume();
void
rumus();
private:
float
v,r;
};
void
v_bola::volume(){
cout<<"Program
menghitung volume bola"<<endl;
cout<<"nilai
r : "; cin>>r;
}
void
v_bola::rumus(){
v=4/3*(3.14*r*r*r);
cout<<"Volume
Bola = " << v;
cout<<endl;
}
int
main(){
v_bola
x;
x.volume();
x.rumus();
return
0;
}
Berikut adalah hasilnya
Program C++ untuk Konfersi Suhu.
Saya ingin share program c++ untuk
mengkonfersi suhu dari Celcius ke Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Berikut adalah source codenya:
#include <iostream.h>
int main() {
float C,R,K,F;
char pilih;
float C,R,K,F;
char pilih;
cout<<“Konversi dari celcius
ke Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin”<<endl;
cout<<“Masukkan besar suhu (celcius) yang ingin di Konversi : “<<endl;
cin>>C;
cout<<“Anda ingin mengkonversi “<<C<<” Celcius ke??”<<endl;
cout<<“1. Reamur “<<endl;
cout<<“2. Fahrenheit “<<endl;
cout<<“3. Kelvin “<<endl;
cout<<“4. Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin “<<endl;
cout << “Silahkan pilih salah satu”<<endl;
cin>>pilih;
if (pilih==’1′){
R=0.8*C;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<R<<” Reamur”<<endl;
}
else if (pilih==’2′) {
F=(C*(9/5))+32;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<F<<” Fahrenheit”<<endl;
}
else if (pilih==’3′){
K=C+273;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<K<<” Kelvin”<<endl;
}
else if (pilih==’4′){
R=0.8*C; F=(C*(9/5))+32 ;K=C+273;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<R<<” Reamur, “<<F<<” Fahrenheit, “<<K<<” Kelvin”<<endl;
}
else {
cout<<“Pilihan hanya sampai 4″<<endl;
}
return 0;
}
Nah ini hasil runningnya:cout<<“Masukkan besar suhu (celcius) yang ingin di Konversi : “<<endl;
cin>>C;
cout<<“Anda ingin mengkonversi “<<C<<” Celcius ke??”<<endl;
cout<<“1. Reamur “<<endl;
cout<<“2. Fahrenheit “<<endl;
cout<<“3. Kelvin “<<endl;
cout<<“4. Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin “<<endl;
cout << “Silahkan pilih salah satu”<<endl;
cin>>pilih;
if (pilih==’1′){
R=0.8*C;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<R<<” Reamur”<<endl;
}
else if (pilih==’2′) {
F=(C*(9/5))+32;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<F<<” Fahrenheit”<<endl;
}
else if (pilih==’3′){
K=C+273;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<K<<” Kelvin”<<endl;
}
else if (pilih==’4′){
R=0.8*C; F=(C*(9/5))+32 ;K=C+273;
cout<<“jadi “<<C<<” Celcius = “<<R<<” Reamur, “<<F<<” Fahrenheit, “<<K<<” Kelvin”<<endl;
}
else {
cout<<“Pilihan hanya sampai 4″<<endl;
}
return 0;
}
Demikian penjelasan tentang Algoritma dan Pemograman serta contoh Program C++ di Blog ini. Apabila ada kata-kata yang sama atau tidak sesuai dengan blog anda mohon maaf. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar